Taujihat Muhasabah : Harlah NU ke-97 & MKNU XXXII

Oleh : Prof. DR. Muhammad Nuh.,DEA
(PBNU)

Kalimat Cinta dan Bangga mempunyai makna yang khusus.

Apa Cinta itu ?

Yaitu rasa memiliki atau Honourship
Bila mencintai NU pasti memiliki rasa memiliki terhadap NU.

Sayangnya, Cinta mengalami pasang surut. Yang harus kita lakukan untuk semakin meningkat adalah nilai (value) NU untuk semakin dibanggakan. Dibanggakan karena prestasi dan kemanfaatan yang luar biasa

Tidak semua orang NU bisa mengikuti MKNU, maka tugas kader adalah menyambungkan masa lalu, masa sekarang, dan masa depan.

Siapa yang tidak memikirkan masa depan, maka pasti dia tidak punya masa kini. Jika itu terjadi maka NU hanya menjadi masa lalu saja.

Cerita joke/ lucu :
"Cerita penjual ayam yang mengirimkan 50 ekor ayam, sedangkan alamat yang dituju tertulis di sakunya. Singkat cerita saat pengirim terjatuh dia tenang-tenang saja walaupun ayamnya lepas berkeliaran. Karena menganggap alamatnya masih tersimpan di sakunya. Sehingga ayamnya tidak akan tersesat."

Kita tidak boleh hanya butuh SK dan sertifikat MKNU, tetapi tidak bisa menyambungkan pengurus dan umatnya.

Faham optimisme, bila suatu persoalan diubah menjadi tantangan, tantangan diubah menjadi kesempatan, kesempatan untuk membuktikan bahwa kita bisa, dan bisa menjadi jawaban.

NU didirikan di Surabaya, tanda-tandanya ada di kecamatan Bubutan, tapi sekarang kita harus menciptakan monumen hidup dan monumen kehidupan.

Dalam rangka 100 tahun, saat pendiri NU itu "pulang", kira-kira apa yang akan kita lakukan ? Sungguh akan hadir dengan air mata kebahagian bila penerusnya mampu menyajikan living monumen. Mulai dari ranting hingga yang level tinggi. Dengan menyajikan Rumah Sakit NU, Sekolah NU, Ekonomi NU dan lain sebagainya.

Saatnya 100 tahun, sudah saatnya yang landing dan take off adalah pesawatnya Nahdlatul Ulama.

Semoga berjamaah yang kita lakukan adalah lebih bermanfaat, dengan Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi.

Khidmat NU itu tanpa batas, dan akan selamanya.







Komentar