Menghadapi bulan suci Ramadhan, pengurus MWC NU beserta PRNU se-Rungkut melaksanakan rapat koordinasi, Selasa (08/03/2022) bakda Isya
Dalam mukadimah MC, Ustadz Machrus selaku sekretaris Tanfidziyah menyampaikan "Semangat kembali melanjutkan perjuangan setelah pandemi"
Selanjutnya Pembukaan, sebagai tradisi NU setiap mengawali rapat ada iftitah dengan pembacaan fatichah oleh Rois Syuriah
Gambaran kondisi selama Ramadhan :
- Setelah dua tahun tidak ada agenda kegiatan.
- Sedangkan saat ini penurunan level PPKM dari 4 menjadi 3
- Saudi Arabia sudah tidak memperlakukan karantina
Sedangkan sambutan Rois syuriah, Drs. KH. M. Lutfi Akbar, LC. menyampaikan :
- Malam ini takdir yang baik untuk mempertemukan dan menyusun kegiatan di bulan Ramadhan
- NU yang di Indonesia adalah mayoritas, tidak saja menegakkan syariat agama, tapi juga Ahlusunah wal jamaah Asy-Syafi'iyah mengikuti Poro Wali. Contoh : menilai status kotoran hewan yang halal dimakan (sapi, ayam, onta, kambing) bagi Madzab Hambali dianggap suci seperti di Arab Saudi. Tapi di Indonesia yang mengikuti Madzab Syafi'i semua kotoran hewan adalah najis
- Begitu juga anjing, bagi Madzab Syafi'i adalah najis mugholadhoh. Sedangkan di Arab tidak najis
- Nabi Muhammad SAW telah ditunjukkan gambaran umat setelahnya dengan jelas (seperti halnya orang melihat TV langsung). Tapi Nabi Muhammad tidak bisa merubah takdir tersebut (seperti pembunuhan Husain cucu beliau), terjadinya Syiah, dsb. Namun beliau hanya memberi petunjuk agar mengikuti mayoritas. Seperti halnya NU sebagai sawadul a'dhom
- Dengan program-program yang baik, maka tidak perlu khawatir bila mengundang pengurus tanpa memberi "sarung"
- Berharap dapat melaksanakan Rapat Kerja, baik dilakukan luar kota maupun dalam kota. Seperti di sekolah Yamassa Kedungasem
- Bulan Ramadhan sebagai pertemuan dengan masyarakat. Sehingga menjadi momentum bagi kegiatan Lembaga Dakwah, Jam'iyah Qurro wal Chufadz (Jamqur), dan Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama.
Ketua Tanfidziyah MWC NU Rungkut, Drs. H. Abdul Mujib, HU dalam sambutannya :
- Permohonan maaf tentang Raker yang belum bisa terlaksana karena saat itu "ramai-ramainya" Covid-19
- Rapat Pengurus yang kedua juga membahas pelaksanaan Raker, tapi juga gagal terealisasi karena juga masih mempertimbangkan dampak Covid-19
- Sudah menjadi rahasia umum, bahwa "Jamqur" yang berjalan adalah Rungkut. Jadi di bulan Ramadhan akan dihidupkan bersama Lailatul Qiro'ah-nya
- Safari Ramadhan dengan sasaran adalah takmir masjid dalam 10 ranting di Rungkut.
- Pengurus MWC NU Rungkut akan menyurati-koordinasi dengan takmir secara optional / pilihan dari program : Jadwal Imam Teraweh; Kultum sebelum witir; Dialog MWC dengan Ranting setelah agenda sholat teraweh; Lailatul Qiro'ah Jamqur.
- Pengurus MWC NU Rungkut berencana silaturahmi dengan Prof. DR. Ir. KH. Muhammad Nuh. DEA. (Rais PBNU) dan wakil Walikota Surabaya.
Komentar
Posting Komentar