Sabtu, 30/04/2022 Pukul 16.30 bertempat di gedung MWC NU Rungkut dimulai Rapat Konsolidasi Ramadhan MWC NU dengan PRNU se-Rungkut dan banom-banomnya.
Diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh ananda Fathir A'rof yang pernah tampil dalam MTQ tingkat Jawa Timur
Sambutan Ketua MWC NU Rungkut, Drs. KH. Abdul Mujib, HU. menyampaikan :
Tujuan bila sudah menjadi satu visi, maka menjadi kekuatan yang bagus.
Ibadah puasa Ramadhan menjadi kebaikan, mejadikan NU kecamatan Rungkut percontohan dalam bersaing menghadapi problematika.
Kemajuan teknologi bagi anak-anak handphone dipakai untuk main tik-tok, tapi bagi "golongan yang lain" digunakan untuk menyebarkan paham yang bertentangan dengan Ahlu Sunnah wal jamaah An-Nahdliyah. Contohnya, dengan memasifkan pertanyaan kepada warganet. Apakah Percaya kepada Al-Qur'an dan Hadits...? Sebuah pertanyaan yang menggiring bahwa sudah tidak perlu kyai.
Sehingga ini menjadi tantangan bagi warga Nahdliyyin dalam membendungnya.
Program yang telah berjalan di Rungkut adalah perekonomian dan JQH
Sambutan dari Camat Rungkut, Gus Moch. Habib, S.Sos.
Ulama dan Umara harus bersatu, dan ini harus didukung bersama
Mendukung Kolaborasi perekonomian terkait dengan usaha tersebut.
Pengembangan diri dalam pelaku usaha dapat mengurus Nomor Induk Berusaha ke kecamatan Rungkut dan sifatnya gratis
Pengembangan JQH terus perlu regenerasi, sehingga camat Rungkut akan mengadakan lomba MTQ se-Rungkut dengan memberi bantuan biaya Rp. 30 juta
Pengembangan kader untuk khatib yang muda-muda dengan peserta didiknya dari warga Rungkut. Sehingga pengurus ini harus merasa memiliki NU.
Bila di kampungnya ada yang susah kondisinya, sakit dan butuh perhatian. Misalnya butuh kursi roda. Silakan menghubungi camat atau lurah setempat
Sambutan dari Ketua PCNU kota Surabaya, DR. KH. Achmad Muhibbin Zuhri, M.Ag
Kehadiran bersama ini menunjukkan masih mempunyai hikmah dalam berkhidmat dalam Jam'iyah NU. Walaupun sesibuk menjelang mudik dan membelanjakan THR, tapi warga NU Rungkut tetap bahagia dan "dangan" kumpul bersama di sini.
Kesolehan secara individual dan Soleh secara sosial, NU telah mengajarkan hal tersebut. Sehingga berkomitmen untuk berbuat baik kepada lingkungannya
Masyarakat tergantung pimpinannya, bila Surabaya kalah dalam MTQ tingkat Jatim bukan berarti tidak ada kader terbaik. Tapi belum ada perhatian khusus. Karena banyak kader-kader Surabaya "dibon" oleh kabupaten lain.
Dengan rencana adanya camat Rungkut membiayai MTQ se-Rungkut bisa menginspirasi bagi camat - camat lain dalam mengadakan pembinaan di wilayahnya masing-masing.
Doa dipimpin oleh Rois Syuriah MWC NU Rungkut, dilanjutkan takjil lalu sholat Maghrib.
Selanjutnya menikmati menu prasmanan yang disajikan serta pulang dengan membawa bingkisan souvernir
Souvernir Bingkisan |
Bersama Camat Rungkut |
Semoga menjadikan isnpirasi buat semua Ranting bersatu dibawah poro kyai, Amiin...
BalasHapusAamiin
BalasHapus