DASAR PEMIKIRAN DAN PENGANTAR MATERI MADRASAH KADER NAHDLATUL ULAMA


Tahun 600 H, ada penulis buku menyebutkan bila ada madrasah maka ada persyaratan yaitu mengeluarkan biaya, sehingga kegiatan MKNU untuk memenuhi syarat harus berbayar.

Madrasah tidak mempunyai jenis kelamin dan status sosial, kecuali diikuti anak kalimat : mualimin, Ibtidaiyah, Tahfidul Qur'an, dst.

Kader : orang yang terus menerus mengikuti pengabdian organisasi baik menjadi pengurus maupun bukan pengurus.

Sasaran Peserta MKNU : orang yang tengah/ sedang menjadi pengurus, akan menjadi pengurus atau bercita-cita jadi pengurus.

Bintang Mohammad Ali di dinding Los Angeles, Amerika Serikat

Muhammad Ali menjadi juara dunia karena faktor guru. Padahal gurunya :
  1. Gurunya lebih tua 20 tahun
  2. Perawakannya lebih kecil
  3. Tidak pernah juara dunia
  4. Andaikan diadu dengan gurunya, pasti Mohammad Ali mudah mangkanvaskannya.
Betapun hebat juara dunia, pada dirinya mempunyai kelemahan. Dan yang paling tahu titik kelemahannya adalah gurunya.

"MKNU diisi oleh orang-orang yang memiliki kekurangan."


Tujuan MKNU : Membentuk, menyatukan, menyejahterakan, dan mempertahankan dalam satu tarikan rotasi


Karakter adalah sebuah perilaku yang unlimited dan tidak lekang oleh panas dan dingin keadaan.

Gaya hidup tumbuh dan mengikuti kaidah masyarakat dan zaman (limited)

Militansi adalah yang memiliki kemampuan responsif, cepat dan akurat.

Harakah adalah pergerakan yang menyebabkan bisa berpindah tempat dan situasi.

NU besar senang berkumpul, tapi lemah dalam militansi dan harakah

Kesejahteraan adalah kemampuan dalam aspek ekonomi

Kecakapan adalah kemampuan dalam menghadapi sesuatu

Cara pandang adalah memandang kondisi lingkungannya

Tujuan Khusus

Bauran Capaian :


Organisasi yang efektif


Keberagaman bukan menjadi pembeda, namun harus menjadi amunisi kekuatan


Cerita Kakek - Nenek
Seorang kakek hanya memiliki sebuah sepeda untuk transportasinya, suatu hari pulang dengan memanggul sepedanya karena ban sepedanya rusak dan tidak punya uang untuk memperbaikinya.

Melihat itu, atas dasar kasih sayang, tanpa sepengetahuan suaminya sang nenek membelikan sebuah ban sepeda dengan menjual satu anting-antingnya. Sehingga telinga yang tanpa anting-anting ditutupi dengan kerudungnya separoh.

Melihat gelagat aneh cara berkerudung isterinya, akhirnya ditanyai. Sang isteri menjawab bahwa anting-antingnya yang satu telah hilang.

Atas dasar kasih sayang kepada isterinya, sang kakek tanpa sepengetahuan isteri menjual sepedanya untuk membelikan satu bagian anting-anting untuk isterinya.

Tiba saat untuk memberikan kepada orang yang disayangi, mereka saling bertemu. Sang nenek memberikan sebuah ban, sedangkan sang kakek memberikan anting-anting.

Tapi justeru sepeda yang harusnya diperbaiki ban-nya sudah tidak ada terjual.

Maka, sesungguhnya kakek nenek tentang cerita ban sepeda dan anting anting adalah melanggar kesepahaman, Musyawarah, dan kesepakatan walaupun yang dilakukan itu atas nama cinta dan kasih sayang.

Jadi mengurus NU itu bukan hanya berbekal kasih sayang semata, tetapi membutuhkan Kesepahaman, Musyawarah dan Kesepakatan.

Hasil Peserta MKNU diharapkan mengikuti kurva kecerdasan


Dikatakan cerdas bila setiap harinya mampu menghasilkan kecerdasan baru

Atribusi / ejawantahan


Tidak ada hari, bulan dan tahun serta waktu yang tidak ada amalan NU.

Tapi apakah amalan tersebut sudah terkoneksi dengan Fikrah, Harakah dan Amaliah ?

Organisasi dan Ideologi harus berkembang keduanya seperti sekeping mata uang.

Tahun 1924 setelah khalifah tumbang, muncul gerakan pan-arabisme, khususnya gerakan wahabi

Kompetisi Ideologi

Namun justeru tantangan itu sekarang ada di sekeliling kita, tentang wahabi, salafi, HTI.

Belajar berkompetisi seperti penemu eskalator, memberikan bukti bukan janji. Sehingga orang memilih naik Eskalator berjalan ketimbang naik tangga yang disandarkan. Sedangkan penemu eskalator tidak pernah berkoar-koar atas kehebatan temuannya.

Bekal dalam NU :


Tradisi literasi dalam NU menjamin : Matan, Syarh, hubungan guru dan murid, penghormatan guru dan teksnya serta transmisi keilmuan.


Pemikiran Keagamaan :


Resiko mempertahankan yang lama :
  1. Dianggap jadul
  2. Bisa bosan
  3. Melahirkan kegelisahan baru
Gelombang pemikiran tahap ketiga membuat pemikiran baru yang lebih baik sampai tidak ada yang bisa dikembangkan lagi yang lebih baik



Semangat para masyayikh :







Kenang-kenangan :


Menandatangi buku materi MKNU

Doa Penutup






Komentar